Ketika mendengar kata “taman,” kebanyakan orang membayangkan ruang terbuka hijau yang luas, penuh dengan pohon, bunga, dan bangku untuk bersantai. Namun di Jepang, sebuah taman berhasil mencatatkan namanya dalam Guinness World Records sebagai taman terkecil di dunia. Dengan luas hanya 0,24 meter persegi setara dengan dua lembar kertas A3, taman ini menjadi bukti bahwa kreativitas tidak mengenal batas.
Inovasi di Tengah Keterbatasan Ruang
Taman terkecil di dunia ini terletak di Kota Nagaizumi, Prefektur Shizuoka, sekitar satu jam perjalanan dari Tokyo. Taman ini pertama kali dibuat pada tahun 1988 oleh pemerintah kota setempat untuk memanfaatkan ruang kosong di pinggir jalan. Ide ini muncul setelah seorang staf kota mengunjungi Amerika Serikat dan menemukan taman terkecil sebelumnya, Mill Ends Park di Portland, Oregon. Dengan semangat untuk menciptakan sesuatu yang lebih kecil, mereka merancang taman ini.
Dengan ukuran total 0,25 meter persegi (kira-kira 50 cm x 50 cm), taman mini ini dirancang untuk ditempatkan di balkon apartemen, meja kantor, atau bahkan di sudut ruang tamu. Meski kecil, taman ini dilengkapi semua elemen khas taman Jepang: batu sebagai simbol gunung, kerikil putih yang diratakan menyerupai aliran air, tanaman bonsai mini, dan bahkan jembatan kayu mungil. Uniknya, semua elemen ini dibuat dengan presisi tinggi menggunakan teknologi laser dan material ramah lingkungan.
Perjalanan Menuju Rekor Dunia
Selama bertahun-tahun, taman ini dikenal secara tidak resmi sebagai taman terkecil di dunia. Namun pada tahun 2025, pemerintah Kota Nagaizumi memutuskan untuk mengajukan taman ini ke Guinness World Records. Mereka membawa surveyor profesional untuk mengukur luas taman secara akurat dan mengumpulkan informasi tambahan sesuai dengan pedoman Guinness.
Setelah proses verifikasi yang ketat, taman ini akhirnya diakui secara resmi sebagai taman terkecil di dunia pada 25 Februari 2025. Ukurannya bahkan mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh taman mini asal Singapura dengan luas 0,3 meter persegi. “Ini bukan sekadar tentang ukuran, tapi juga tentang bagaimana kami mempertahankan esensi taman Jepang dalam skala mikro,” kata Aiko Nakamura, salah satu desainer.
Filosofi di Balik Taman

Taman ini adalah contoh sempurna bagaimana ruang kecil dapat dimanfaatkan secara kreatif. Dalam dunia yang semakin padat, taman ini mengingatkan kita bahwa bahkan ruang terkecil pun dapat memberikan dampak positif. Taman ini juga mencerminkan filosofi Jepang tentang menghargai keindahan dalam hal-hal kecil dan sederhana.
Desain dan Fitur Taman

Meskipun ukurannya sangat kecil, taman ini memiliki semua elemen yang biasanya ditemukan di taman pada umumnya. Ada pintu masuk, bangku kecil, dan sedikit rumput hijau. Bangku di taman ini hanya cukup untuk satu orang, dan tidak memiliki sandaran, sehingga lebih mirip dengan sebuah kursi kecil. Namun elemen-elemen ini cukup untuk memenuhi kriteria sebagai taman menurut Guinness World Records.
Reaksi dan Dampak

Pengakuan ini membawa perhatian media dan wisatawan ke Kota Nagaizumi. Taman ini tidak hanya menjadi tempat bersantai bagi penduduk lokal, tetapi juga daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengambil foto unik. Pemerintah kota berharap taman ini dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi Nagaizumi dan menikmati keindahan lainnya di kota tersebut.
Kesimpulan
Taman terkecil di dunia ini adalah bukti bahwa inovasi dan kreativitas tidak memerlukan ruang yang besar. Dengan luas hanya seukuran dua lembar kertas A3, taman ini telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai simbol dari pemanfaatan ruang yang cerdas. Bagi siapa saja yang berkunjung ke Jepang, taman ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi untuk merasakan keunikan dan keindahan yang ditawarkan oleh Kota Nagaizumi.
Semoga artikel ini memberikan inspirasi tentang bagaimana hal kecil dapat membawa dampak besar. Jika Kamu memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pendapat, jangan ragu untuk menghubungi saya!
