Halo sobat Diringkas! Kali ini kita akan membahas artikel tentang fungsi dari sistem pengapian pada kendaraan. Apakah kamu tahu apa itu sistem pengapian pada kendaraan? Sistem pengapian adalah sistem yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api di dalam ruang bakar mesin. Percikan api ini diperlukan untuk membakar campuran udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder mesin. Tanpa adanya sistem pengapian, mesin tidak akan bisa menyala dan menghasilkan tenaga.
Fungsi dari Sistem Pengapian pada Kendaraan dan Cara Kerjanya
Sistem pengapian terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Baterai: sumber listrik bertegangan rendah (12 volt) yang menyuplai arus listrik ke sistem pengapian.
- Ignition switch: saklar yang menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari baterai ke sistem pengapian. Ignition switch biasanya terletak di kunci kontak kendaraan.
- Ignition coil: komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik dari baterai menjadi tegangan tinggi (sekitar 20.000 volt) yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi.
- Distributor: komponen yang berfungsi untuk mendistribusikan arus listrik bertegangan tinggi dari ignition coil ke masing-masing busi sesuai dengan urutan pembakaran silinder mesin.
- Busi: komponen yang berfungsi untuk mengubah arus listrik bertegangan tinggi menjadi percikan api di celah elektroda busi. Busi dipasang di kepala silinder mesin dan memiliki celah elektroda sekitar 0,8 mm.
Jenis-Jenis Sistem Pengapian
Sistem pengapian pada kendaraan bermotor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian yang menggunakan contact point (platina) sebagai pemutus arus primer ignition coil. Contact point dipengaruhi oleh putaran poros distributor dan vacuum advancer untuk mengatur waktu pengapian yang tepat. Sistem ini banyak digunakan pada kendaraan lama atau klasik.
Sistem pengapian transistor
Sistem pengapian yang menggunakan transistor sebagai pemutus arus primer ignition coil. Transistor dipengaruhi oleh sinyal listrik dari sensor putaran poros engkol (crankshaft position sensor) atau poros nok (camshaft position sensor) untuk mengatur waktu pengapian yang tepat. Sistem ini lebih efisien dan akurat daripada sistem konvensional.
Sistem pengapian DLI (Distributorless Ignition System)
Sistem pengapian yang tidak menggunakan distributor, melainkan menggunakan ignition module dan ignition coil pack untuk mendistribusikan arus listrik bertegangan tinggi ke masing-masing busi. Sistem ini lebih sederhana dan hemat biaya perawatan daripada sistem dengan distributor.
Sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Sistem pengapian yang menggunakan kapasitor sebagai penyimpan energi listrik bertegangan tinggi yang kemudian dilepaskan ke busi melalui ignition coil. Sistem ini banyak digunakan pada sepeda motor dengan mesin silinder tunggal.
Contoh Kasus
Berikut adalah contoh kasus yang berkaitan dengan sistem pengapian pada kendaraan:
- Mobil tidak bisa distarter atau sulit menyala: hal ini bisa disebabkan oleh kerusakan pada komponen sistem pengapian, seperti baterai lemah, ignition switch rusak, ignition coil mati, distributor kotor atau aus, busi kotor atau aus, kabel busi putus atau bocor, dll. Solusinya adalah melakukan pengecekan dan perbaikan atau pergantian komponen yang bermasalah.
- Mobil brebet atau tidak bertenaga saat berakselerasi: hal ini bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian waktu pengapian dengan kondisi mesin, seperti contact point aus atau kendor, vacuum advancer rusak, sensor putaran poros engkol atau poros nok kotor atau rusak, ignition module rusak, dll. Solusinya adalah melakukan penyetelan atau pergantian komponen yang bermasalah.
- Mobil boros bahan bakar: hal ini bisa disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna akibat percikan api yang lemah atau tidak teratur, seperti ignition coil lemah, busi kotor atau aus, kabel busi putus atau bocor, dll. Solusinya adalah melakukan pembersihan atau pergantian komponen yang bermasalah.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan singkat tentang fungsi dari sistem pengapian pada kendaraan dan cara kerjanya. Sistem pengapian adalah sistem yang sangat penting untuk menghasilkan percikan api di dalam ruang bakar mesin yang dapat membakar campuran udara dan bensin. Sistem pengapian terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu baterai, ignition switch, ignition coil, distributor, dan busi. Sistem pengapian juga memiliki beberapa jenis, yaitu sistem pengapian konvensional, transistor, DLI, dan CDI.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Jika ada pertanyaan atau tanggapan seputar artikel ini, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!