Pada awal tahun 2025, Riyadh, ibu kota Arab Saudi, mencatat sejarah dengan meluncurkan layanan transportasi metro tanpa awak terpanjang di dunia. Proyek ambisius ini merupakan bagian dari upaya besar-besaran untuk meningkatkan jaringan transportasi di kota tersebut dan mendukung visi Saudi Arabia 2030. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang peluncuran ini, teknologi yang digunakan, dan dampaknya bagi kota Riyadh dan warganya.
Latar Belakang Peluncuran
Layanan transportasi metro tanpa awak di Riyadh diluncurkan secara bertahap, dengan puncaknya pada tanggal 5 Januari 2025. Proyek ini mencakup enam jalur metro utama yang membentang sepanjang 176 kilometer dan menghubungkan 85 stasiun, termasuk empat stasiun utama. Jalur-jalur ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antara berbagai bagian kota Riyadh dan memudahkan transportasi bagi penduduk dan pengunjung.
Teknologi Canggih dan Keberlanjutan
Riyadh Metro menggunakan teknologi canggih untuk memastikan operasi yang aman dan efisien. Semua kereta yang digunakan adalah kereta listrik tanpa awak yang dilengkapi dengan sistem sinyal mutakhir untuk mengontrol kecepatan kereta dan memastikan operasi yang mulus dan aman. Stasiun-stasiun metro juga dilengkapi dengan pintu layar peron yang mencegah akses ke jalur kereta, serta sistem informasi penumpang yang memberikan informasi real-time melalui layar dan pengeras suara di dalam kereta dan di peron stasiun.
Selain itu, proyek ini juga berfokus pada keberlanjutan. Dengan kapasitas harian mencapai 3,6 juta penumpang, jaringan metro ini diharapkan dapat mengurangi lalu lintas jalan raya secara signifikan dan mengurangi emisi CO2 sekitar 12,5 juta ton per tahun. Hal ini sejalan dengan upaya Saudi Arabia untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan meningkatkan kualitas udara di kota-kota besar.
Jalur dan Stasiun Utama
Riyadh Metro terdiri dari enam jalur utama yang diidentifikasi dengan warna yang berbeda untuk memudahkan navigasi. Salah satu jalur utama adalah Jalur Oranye (Line 3) yang menghubungkan bagian timur Riyadh dengan bagian baratnya, membentang dari Jalan Jeddah di barat hingga jalan lingkar timur kedua yang berdekatan dengan wilayah Khashm Al-Aan di timur dengan total panjang 41 km. Jalur ini mencakup lima stasiun utama: Stasiun Jalan Jeddah, Stasiun Tuwaiq, Stasiun Douh, Stasiun Jalan Harun Al-Rashid, dan Stasiun Al-Naseem, yang merupakan salah satu stasiun transfer yang menghubungkan Jalur Oranye dan Jalur Ungu.
Selain Jalur Oranye, ada juga Jalur Biru (Line 1) yang menghubungkan Jalan Olaya dengan Batha, serta Jalur Hijau (Line 5) dan Jalur Merah (Line 2) yang mulai beroperasi pada tahap kedua peluncuran. Stasiun-stasiun utama seperti Stasiun Metro King Abdullah Financial District (KAFD) yang dirancang oleh Zaha Hadid Architects menjadi sorotan utama dengan desain yang menarik dan tata letak yang dirancang dengan cermat untuk memudahkan navigasi penumpang.
Dampak bagi Kota Riyadh
Peluncuran layanan transportasi metro tanpa awak ini memiliki dampak besar bagi kota Riyadh dan warganya. Berikut adalah beberapa dampak positif yang diharapkan:
Peningkatan Konektivitas: Dengan enam jalur metro yang menghubungkan berbagai bagian kota, penduduk Riyadh akan lebih mudah untuk bepergian ke tempat kerja, sekolah, dan tempat-tempat lainnya. Ini akan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan lalu lintas.
Pengurangan Emisi: Dengan beralih ke transportasi publik yang ramah lingkungan, Riyadh diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Peningkatan Ekonomi: Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menarik investasi asing. Selain itu, peningkatan konektivitas akan mendukung pertumbuhan bisnis dan pariwisata di kota Riyadh.
Kemudahan Akses: Dengan sistem informasi penumpang yang canggih dan stasiun yang dirancang dengan baik, penumpang akan lebih mudah untuk mengakses dan menggunakan layanan metro. Ini akan meningkatkan pengalaman perjalanan dan mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan transportasi publik.
Kesimpulan
Peluncuran layanan transportasi metro tanpa awak terpanjang di dunia di Riyadh adalah pencapaian besar yang menandai langkah maju dalam upaya meningkatkan jaringan transportasi dan mendukung visi Saudi Arabia 2030. Dengan teknologi canggih, fokus pada keberlanjutan, dan dampak positif bagi kota dan warganya, proyek ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam cara orang bepergian di Riyadh. Dengan konektivitas yang lebih baik, pengurangan emisi, dan peningkatan ekonomi, Riyadh Metro adalah contoh nyata dari bagaimana inovasi dalam transportasi dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.