Baru-baru ini, dunia menyaksikan pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Presiden China, Xi Jinping, di sela-sela KTT APEC di Lima, Peru. Pertemuan ini menandai momen penting dalam hubungan antara dua negara besar ini, di mana Xi Jinping menegaskan tujuh prinsip yang harus dijaga dalam hubungan antara China dan Amerika Serikat.
Latar Belakang Pertemuan
Pertemuan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara, terutama terkait isu perdagangan, teknologi, dan keamanan. Joe Biden dan Xi Jinping telah bertemu beberapa kali sebelumnya, tetapi pertemuan kali ini dianggap sangat penting karena situasi global yang semakin kompleks dan dinamis. Kedua pemimpin ini berusaha untuk menemukan cara untuk mengelola persaingan antara kedua negara tanpa harus berujung pada konflik.
Tujuh Prinsip Hubungan China-Amerika Serikat
Dalam pertemuan tersebut, Xi Jinping menegaskan tujuh prinsip yang harus dijaga dalam hubungan antara China dan Amerika Serikat. Prinsip-prinsip ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam mengelola hubungan bilateral yang kompleks dan sering kali penuh tantangan.
Paradigma yang Benar
Xi Jinping menekankan pentingnya memiliki paradigma yang benar dalam hubungan antara kedua negara. Ia menyebutkan bahwa “jebakan Thucydides” bukanlah suatu keniscayaan sejarah. Jebakan Thucydides mengacu pada pernyataan sejarawan Yunani kuno bahwa ketika kekuatan yang sedang naik mengancam untuk menggantikan kekuasaan yang ada, perang adalah hasil yang paling mungkin terjadi. Xi menegaskan bahwa Perang Dingin baru tidak diperbolehkan dan tidak dapat dimenangkan.
Konsistensi Antara Kata dan Tindakan
Xi menekankan pentingnya konsistensi antara kata dan tindakan. Ia menyatakan bahwa seseorang tidak dapat membangun dirinya sendiri tanpa kredibilitas. China selalu menjaga kata-katanya, dan jika Amerika Serikat selalu mengatakan satu hal tetapi melakukan hal lain, itu hanya akan merusak citra mereka sendiri serta kepercayaan China terhadap Amerika Serikat.
Perlakuan yang Setara
Sebagai dua negara besar, baik China maupun Amerika Serikat tidak boleh memaksakan keinginan, tekanan, atau merebut hak-hak sah satu sama lain untuk mempertahankan status mereka sebagai pemimpin. Xi menekankan pentingnya perlakuan yang setara dalam hubungan bilateral.
Menghormati Garis Merah dan Prinsip Utama
Xi menegaskan bahwa perbedaan dan kontradiksi antara China dan Amerika Serikat tidak dapat dihindari, tetapi satu pihak tidak boleh merusak kepentingan inti pihak lain, apalagi mencari konflik atau konfrontasi. Prinsip “Satu China” dan tiga komunike antara China dan Amerika Serikat adalah dasar politik hubungan China-AS. Prinsip-prinsip ini harus dihormati.
Dialog dan Kerja Sama yang Lebih Banyak
Xi menekankan pentingnya dialog dan kerja sama yang lebih banyak antara kedua negara. Ia menyebutkan bahwa kepentingan bersama antara China dan Amerika Serikat sebenarnya lebih luas dibandingkan dengan yang berkurang. Kerja sama dapat dilakukan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, pertanian, pemberantasan narkotika, penegakan hukum, dan kesehatan masyarakat.
Mengelola Perbedaan dengan Bijaksana
Xi menekankan pentingnya mengelola perbedaan dengan bijaksana. Ia menyatakan bahwa kedua negara harus memperluas daftar kerja sama dan membuat kue kerja sama yang lebih besar untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan. Dengan demikian, perbedaan yang ada dapat dikelola dengan cara yang konstruktif dan tidak merusak hubungan bilateral.
Membangun Kepercayaan dan Menghindari Kesalahpahaman
Xi menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan menghindari kesalahpahaman antara kedua negara. Ia menyatakan bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk mencegah kesalahpahaman dan memastikan bahwa persaingan antara kedua negara tidak berujung pada konflik.
Dampak Pertemuan
Pertemuan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan antara China dan Amerika Serikat. Dengan menegaskan tujuh prinsip ini, Xi Jinping menunjukkan komitmen China untuk menjaga hubungan yang stabil dan konstruktif dengan Amerika Serikat. Joe Biden juga menyambut baik upaya ini dan menekankan pentingnya menjaga saluran komunikasi yang terbuka antara kedua negara.
Tantangan ke Depan
Meskipun pertemuan ini membawa harapan baru, tantangan ke depan masih banyak. Kedua negara harus bekerja keras untuk mengatasi perbedaan mereka dan menemukan cara untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, keamanan siber, dan perdagangan internasional. Selain itu, kedua negara juga harus mengelola isu-isu sensitif, seperti Taiwan dan Laut China Selatan, dengan bijaksana dan hati-hati.
Kesimpulan
Pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping di KTT APEC menandai momen penting dalam hubungan antara China dan Amerika Serikat. Dengan menegaskan tujuh prinsip hubungan bilateral, Xi Jinping menunjukkan komitmen China untuk menjaga hubungan yang stabil dan konstruktif dengan Amerika Serikat. Meskipun tantangan ke depan masih banyak, pertemuan ini membawa harapan baru bagi kedua negara untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan global dan menjaga perdamaian serta stabilitas dunia.