Apakah Kamu termasuk orang yang suka mengikuti perkembangan selebriti? Apakah Kamu selalu update dengan berita-berita terbaru tentang idolamu? Apakah Kamu rela menghabiskan waktu dan uang untuk mendukung karier mereka? Jika jawabanmu ya, mungkin Kamu perlu mengevaluasi dirimu sendiri. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang terobsesi dengan selebriti cenderung memiliki kecerdasan yang rendah.
Jurnal BMC Psychology mengungkapkan adanya korelasi antara orang-orang yang gila-gilaan sama selebritas dan hasil yang jelek di tes kemampuan berpikir. Penelitian ini melibatkan 1.763 orang dewasa di Hongaria yang diminta untuk ikut tes kosakata dan mengganti simbol digit, lalu mengisi kuesioner tentang skala sikap selebriti untuk menilai seberapa tertarik mereka sama artis.
Penyebab Seseorang Terobsesi Terhadap Selebriti
Faktor yang bisa menjelaskan fenomena obsesi selebriti adalah kombinasi dari faktor psikologis, sosial, dan budaya. :
Faktor Psikologis
Beberapa orang mungkin merasa kurang puas dengan diri mereka sendiri atau kehidupan mereka, sehingga mereka mencari sosok selebriti yang dianggap memiliki segala hal yang mereka inginkan. Mereka kemudian berusaha meniru gaya hidup, penampilan, atau perilaku selebriti tersebut, bahkan sampai mengorbankan hal-hal penting lainnya.
Faktor Sosial
Media massa sering menampilkan berbagai informasi tentang selebriti, baik yang positif maupun negatif, yang menimbulkan rasa penasaran dan ketertarikan pada publik. Media massa juga menciptakan standar kecantikan, kesuksesan, dan kebahagiaan yang berdasarkan pada citra selebriti. Lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau komunitas, juga bisa mempengaruhi obsesi seseorang terhadap selebriti. Misalnya, jika seseorang memiliki teman-teman yang juga mengidolakan selebriti tertentu, maka ia akan merasa perlu untuk mengikuti tren tersebut agar tidak merasa terasingkan.
Faktor Budaya
Beberapa budaya mungkin lebih menghargai prestasi, popularitas, atau kekayaan daripada hal-hal lainnya. Hal ini bisa membuat seseorang merasa bahwa menjadi seperti selebriti adalah cara untuk mendapatkan pengakuan dan penghormatan dari orang lain. Selain itu, beberapa budaya juga memiliki tradisi untuk mengagumi atau menyembah tokoh-tokoh tertentu, seperti pahlawan, pemimpin, atau orang suci. Hal ini bisa membuat seseorang merasa bahwa mengidolakan selebriti adalah hal yang wajar dan bermakna.
Lalu, apa penyebabnya? Menurut para peneliti, ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan fenomena ini. Pertama, orang yang kurang cerdas cenderung mencari hiburan yang mudah dan tidak menantang otak mereka. Mereka lebih suka mengikuti kehidupan orang lain daripada mengembangkan diri mereka sendiri. Kedua, orang yang terobsesi dengan selebriti biasanya memiliki harga diri yang rendah dan kurang percaya diri. Mereka merasa tidak puas dengan kehidupan mereka dan mencari penghiburan dari idola mereka. Ketiga, orang yang terobsesi dengan selebriti sering kali kurang memiliki keterampilan sosial dan komunikasi. Mereka kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain dan lebih nyaman berinteraksi dengan media sosial atau fanbase.
Tingkat Obsesi Seseorang Terhadap Selebriti
John Maltby, seorang psikolog dari Universitas Leicester, Inggris, yang mengembangkan Celebrity Attitude Scale (CAS), yaitu alat ukur untuk mengetahui tingkat obsesi seseorang terhadap selebriti. CAS terdiri dari tiga tingkatan, yaitu entertainment-social, intense-personal, dan borderline-pathological.
Tingkat Pertama
Adalah yang paling ringan dan normal, yaitu ketika seseorang menganggap selebriti sebagai sumber hiburan dan topik pembicaraan.
Tingkat Kedua
ketika seseorang mulai merasa memiliki ikatan emosional dengan selebriti dan menganggap mereka sebagai teman atau panutan.
Tingkat Ketiga
Adalah yang paling berbahaya dan tidak sehat, yaitu ketika seseorang menjadi terobsesi dengan selebriti dan mengganggu kehidupan pribadi mereka. Orang-orang dengan tingkat ini sering melakukan hal-hal ekstrem, seperti menguntit, mengirim surat ancaman, atau bahkan mencoba membunuh selebriti yang mereka kagumi.
Dampak Positif dan Negatif Bagi Individu dan Masyarakat
Fenomena ini memiliki dampak positif dan negatif bagi individu dan masyarakat. Di sisi positif, obsesi selebriti dapat memberikan motivasi, inspirasi, hiburan, dan kesenangan bagi penggemar. Penggemar dapat belajar dari kisah sukses, gaya hidup, atau nilai-nilai yang dianut oleh selebriti yang mereka kagumi. Penggemar juga dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan saat melihat atau mendukung selebriti favorit mereka. Di sisi negatif, obsesi selebriti dapat menimbulkan masalah psikologis, sosial, atau bahkan hukum bagi penggemar. Penggemar yang terlalu terobsesi dapat mengalami gangguan identitas, depresi, kecanduan, atau stres jika mereka tidak dapat meniru atau mendapatkan perhatian dari selebriti yang mereka sukai. Penggemar juga dapat mengabaikan kewajiban, hubungan, atau kesehatan mereka karena terlalu fokus pada selebriti. Penggemar yang ekstrem bahkan dapat melakukan tindakan kriminal seperti menguntit, mengancam, atau menyakiti selebriti atau orang lain yang berkaitan dengan mereka.
Tentu saja, tidak semua orang yang menyukai selebriti memiliki kecerdasan yang rendah. Ada juga orang yang hanya sekadar mengagumi karya atau prestasi mereka tanpa terlalu terlibat secara emosional. Namun, jika Kamu merasa bahwa obsesimu sudah mengganggu aspek-aspek penting dalam hidupmu, seperti pekerjaan, pendidikan, kesehatan, atau hubungan, maka Kamu perlu waspada. Obsesi seleb bisa menjadi tanda bahwa Kamu memiliki masalah psikologis yang perlu ditangani.
Oleh karena itu, cobalah untuk mengurangi paparan Kamu terhadap informasi tentang selebriti. Jangan terlalu sering membuka media sosial atau situs-situs gosip. Jangan juga terlalu banyak menghabiskan waktu dan uang untuk mendapatkan barang-barang atau tiket-tiket berkaitan dengan idolamu. Alih-alih mengidolakan selebriti, cobalah untuk mengembangkan minat dan bakatmu sendiri. Carilah hobi atau aktivitas yang bisa meningkatkan kecerdasan dan kreativitasmu. Jalinlah hubungan yang sehat dan positif dengan orang-orang di sekitarmu. Dengan begitu, Kamu bisa menjadi lebih cerdas dan bahagia.