Mengapa Sutradara ‘Despicable Me’ Berharap ‘Minions’ Tidak Dibuat Versi Live-Action?

Dalam dunia perfilman, tren adaptasi film animasi menjadi live-action telah menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan. Dari “Beauty and the Beast” hingga “The Lion King”, kita telah menyaksikan berbagai karya klasik animasi dibangkitkan dalam format baru. Namun tidak semua pembuat film merasa tren ini adalah langkah yang tepat untuk setiap franchise. Salah satu contoh terbaru adalah Chris Renaud, sutradara dari seri film “Despicable Me”, yang secara terbuka menyatakan ketidakinginannya untuk melihat karakter Minions yang ikonik dibawa ke dunia live-action.

Adaptasi Live-Action

Adaptasi live-action adalah proses mengubah karya yang sebelumnya ada dalam bentuk lain, seperti komik, novel, kartun, atau video game, menjadi sebuah film atau serial televisi dengan aktor dan lokasi nyata. Proses ini melibatkan banyak tahapan, mulai dari penulisan skenario yang mengadaptasi cerita asli, pemilihan aktor yang sesuai dengan karakter, hingga penggunaan efek khusus untuk menciptakan adegan yang mirip dengan sumber aslinya.

Contohnya, film-film Disney seperti “The Lion King” dan “Aladdin” yang awalnya adalah film animasi, telah diadaptasi menjadi film live-action dengan aktor manusia dan teknologi CGI yang canggih. Di Jepang, adaptasi live-action sering dilakukan untuk manga dan anime populer, seperti “Rurouni Kenshin” dan “Alice in Borderland”, yang telah diubah menjadi serial atau film dengan pemeran yang memerankan karakter-karakter dari karya asli tersebut.

Sutradara Berharap Minions Tidak Menjadi Film Live-Action

Renaud, yang telah mengarahkan dua film pertama “Despicable Me” dan kembali untuk sekuel keempat, baru-baru ini berbicara dengan majalah Film Hounds dan ditanya tentang tren Disney dalam mengubah klasik animasinya menjadi film live-action. Jawabannya cukup tegas: “Ya Tuhan, saya harap tidak. Itulah jawaban saya,” ujar Renaud. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa apa yang mendefinisikan dunia “Despicable Me” dan “Minions” adalah animasinya yang memungkinkan mereka melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan dalam format lain.

Akan Menjadi Sangat Berbeda dan TIdak Menarik

Menurut Renaud, ide-ide kartun seperti mengunci Minion di dalam mesin penjual otomatis atau meledakkan Gru ketika dia menyerang Vector adalah konsep yang sangat cocok dengan dunia animasi, mirip dengan apa yang mungkin kita lihat dalam kartun Bugs Bunny. Dia percaya bahwa jika ide-ide ini diadaptasi ke dalam live-action, itu akan menjadi sesuatu yang sangat berbeda dan secara pribadi, tidak menarik baginya.

Pixar Menolak Film – Filmnya Menjadi Live-Action

Pete Docter, kepala petugas kreatif Pixar, juga baru-baru ini menolak ide mengubah film-film Pixar menjadi live-action. Menjelang rilis “Inside Out 2” yang memecahkan rekor, Docter berbicara dengan majalah Time dan ditanya apakah dia akan mempertimbangkan mengembangkan versi live-action dari film-film Pixar setelah kampanye penggemar untuk memilih Josh O’Connor dalam adaptasi live-action “Ratatouille” menjadi tren online. “Tidak, dan ini mungkin akan menggigit saya karena mengatakannya, tapi itu agak mengganggu saya,” kata Docter. Dia menambahkan bahwa membuat film live-action tentang tikus akan sulit karena banyak dari apa yang mereka ciptakan hanya berfungsi karena aturan dunia animasi.

Alasan Menolak Ide Live-Action

Alasan Renaud dan Docter menolak ide live-action adalah karena mereka menghargai keunikan dan orisinalitas dunia yang mereka ciptakan dalam animasi. Mereka percaya bahwa aturan dan kebebasan yang ada dalam animasi tidak dapat dengan mudah diterjemahkan ke dalam format live-action tanpa kehilangan esensi yang membuat karya-karya ini spesial.

Kesimpulan

Tren adaptasi film animasi menjadi live-action semakin populer di industri perfilman, namun tidak semua pembuat film setuju dengan pendekatan ini. Chris Renaud, sutradara dari seri “Despicable Me”, dengan tegas menolak ide membawa karakter Minions ke dunia live-action karena menurutnya, animasi memberikan kebebasan untuk menciptakan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan dalam format lain. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Pete Docter, kepala kreatif Pixar, yang merasa bahwa animasi memiliki aturan unik yang tidak dapat diterjemahkan secara efektif ke dalam live-action tanpa mengorbankan orisinalitas. Bagi mereka, kekuatan animasi adalah dalam kebebasan imajinasi yang tidak bisa dicapai dengan live-action.

Apakah Kamu setuju dengan pendapat Renaud dan Docter? Apakah Kamu berpikir bahwa beberapa film animasi sebaiknya tidak diadaptasi ke dalam live-action? Bagikan pendapatmu di kolom komentar di bawah ini.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments