Efek Membuka Pintu Pesawat Saat Masih Terbang di Udara

Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi tentang sebuah topik yang mungkin sering membuat kalian penasaran: apa yang terjadi jika pintu pesawat dibuka saat masih di udara? Apakah kalian pernah membayangkan hal itu? Atau bahkan pernah mencoba melakukannya? Jika ya, saya harap kalian tidak pernah melakukannya lagi, karena hal itu sangat berbahaya dan bisa membahayakan nyawa kalian dan orang-orang di sekitar kalian.

Bahaya membuka pintu pesawat saat masih Terbang

Mengapa membuka pintu pesawat saat masih di udara itu berbahaya? Karena ada perbedaan tekanan udara yang sangat besar antara dalam dan luar kabin pesawat. Tekanan udara di dalam kabin pesawat dibuat sedemikian rupa agar penumpang dan awak kabin bisa bernapas dengan nyaman dan aman. Tekanan udara di dalam kabin pesawat sekitar 8 pon per inci persegi, sedangkan tekanan udara di luar pesawat bisa jauh lebih rendah, tergantung pada ketinggian pesawat.

Jika pintu pesawat dibuka saat masih di udara, maka akan terjadi dekompresi eksplosif, yaitu penurunan tekanan udara yang tiba-tiba dan drastis. Hal ini akan menyebabkan udara di dalam kabin pesawat keluar dengan cepat dan keras, sehingga bisa menarik keluar benda-benda atau orang-orang yang berada dekat dengan pintu. Selain itu, suhu di dalam kabin pesawat juga akan turun drastis, sehingga bisa menyebabkan hipotermia atau pembekuan tubuh. Jika dekompresi eksplosif terjadi dalam waktu yang lama, maka bisa menyebabkan kekurangan oksigen atau hipoksia, yang bisa merusak otak dan organ tubuh lainnya.

Efek Membuka Pintu Pesawat Saat Masih Terbang di Udara

Contoh kasus yang pernah terjadi

Apakah ada contoh kasus dekompresi eksplosif yang pernah terjadi? Ya, ada. Salah satu kasus terhebat terjadi pada tahun 2005 ketika sebuah pesawat jenis Boeing 737 yang dioperasikan oleh Helios Airways jatuh dan sebanyak 121 penumpang dan awak kabin tewas. Penyebabnya adalah adanya kerusakan pada sistem tekanan udara yang membuat tekanan udara di dalam kabin berkurang secara bertahap hingga mencapai titik kritis. Akibatnya, semua penumpang dan awak kabin kehilangan kesadaran karena hipoksia, kecuali seorang pramugari yang berhasil mengenakan masker oksigen darurat. Namun, dia tidak bisa mengendalikan pesawat karena tidak memiliki kemampuan untuk itu. Pesawat akhirnya jatuh setelah kehabisan bahan bakar.

Jadi, bagaimana cara mencegah hal ini terjadi? Caranya adalah dengan menaati aturan yang ada saat naik pesawat. Jangan pernah mencoba membuka pintu atau jendela pesawat sembarangan, apalagi saat pesawat sedang terbang. Pintu dan jendela pesawat memang dirancang agar tidak bisa dibuka sembarangan saat pesawat sedang terbang. Pintu pesawat adalah pintu model sumbat, yang menyumbat dari dalam ke luar dan bagian dalam pintu lebih besar daripada bagian luarnya. Selain itu, tekanan udara di luar pesawat yang sangat besar juga membuat pintu sangat tidak mungkin untuk dibuka. Namun, jika ada kondisi darurat yang membutuhkan evakuasi cepat, seperti kecelakaan atau kebakaran, maka pintu darurat bisa dibuka setelah mendapat arahan atau komando dari pilot.

Nah, itulah penjelasan singkat tentang apa yang terjadi jika pintu pesawat dibuka saat masih di udara. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Jangan lupa untuk selalu menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain saat naik pesawat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yoshua Muhammad
1 year ago

Jadi makin paham deh!