Kisah Unik di Balik Kesuksesan Film ‘The Blair Witch Project’ yang Hanya Diberi Keranjang Buah

Pada tahun 1999, film horor indie “The Blair Witch Project” menggebrak dunia perfilman. Namun dibalik kesuksesannya yang luar biasa, para pemeran utamanya menghadapi kenyataan yang mengecewakan. Joshua Leonard, Rei Hance (dikenal juga sebagai Heather Donahue), dan Michael C. Williams, yang memerankan karakter-karakter dalam film tersebut, mengungkapkan bahwa mereka hanya diberi keranjang buah sebagai penghargaan atas kesuksesan film ini.

The Blair Witch Project

The Blair Witch Project adalah sebuah fenomena unik dalam industri film. Dengan anggaran hanya sekitar 35 ribu dolar AS, film ini berhasil meraup pendapatan lebih dari 200 juta dolar AS di seluruh dunia. Kisah di balik film ini juga menarik. “The Blair Witch Project” menggunakan konsep rekaman ditemukan untuk menceritakan kisah tiga pembuat film yang berpetualang di hutan dekat Burkittsville, Maryland, untuk menyelidiki kejadian supernatural. Untuk mempromosikan film ini sebelum tayang di Sundance, para produser memilih poster dan trailer yang menyarankan bahwa tiga karakter utamanya yang memiliki nama sama dengan aktor yang memerankannya adalah orang sungguhan yang hilang setelah rekaman mereka ditemukan.

Ketidakadilan Yang Diterima Aktor

Ketiga aktor tersebut baru-baru ini berbicara tentang ketidakadilan yang mereka terima meskipun film yang mereka bintangi menjadi sangat sukses. Mereka mengungkapkan kekecewaan dan frustrasi mereka terhadap rumah produksi. Leonard bahkan menyatakan bahwa dia tidak mengetahui tentang reboot film tersebut sampai seorang teman mengiriminya ucapan selamat. Dia juga tidak pernah mendapat keuntungan dari kesuksesan film tersebut, meskipun The Blair Witch Project adalah salah satu film horor yang sukses di zamannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Variety, ketiganya mengklaim bahwa Artisan Entertainment, yang mengakuisisi film tersebut setelah penayangan perdana di Sundance Film Festival dengan harga 1,1 juta dolar AS, mengirimkan masing-masing dari mereka sebuah buket buah untuk merayakan film tersebut yang mendapatkan 100 juta dolar AS di box office domestik.

Kisah ini menggambarkan betapa kadangkala para seniman muda yang berkontribusi pada sebuah karya besar tidak mendapatkan apresiasi yang layak. Williams mengatakan, “Perusahaan besar tidak peduli jika ini terjadi pada seniman muda. Dan percayalah, itu harus berubah.”

Menggunakan Konsep Found-Footage

The Blair Witch Project menggunakan konsep found-footage untuk menceritakan kisah tiga pembuat film yang pergi ke Burkittsville, Maryland, untuk menangkap fenomena supranatural. Rumah produksi memutuskan untuk menggunakan nama asli aktor sebagai nama karakter untuk membuat mereka tampak seperti karakter asli yang hilang ketika rekaman mereka ditemukan. Identitas mereka juga disembunyikan sehingga mereka tidak menghadiri Festival Film Cannes untuk menjaga citra bahwa mereka adalah orang normal yang telah sepenuhnya menghilang.

Gugatan Kepada Blair Witch 2

Pada tahun 2000, ketiganya menggugat distributor sekuel Blair Witch 2 yang menggunakan foto mereka. Mereka mendapat kesepakatan dengan 300 juta dolar AS. Rumah produksi Artisan juga dilarang menggunakan nama dan gambar mereka untuk keuntungan pribadi. Mereka juga menuntut tuntutan pembayaran dari Artisan dan Lionsgate atas karya dan manfaat mereka untuk film tersebut. Namun hingga saat ini rumah produksi belum menanggapi laporan dan pernyataan ketiga aktor tersebut.

Kesimpulan

Kisah ini bukan hanya tentang paket buah, tetapi tentang pengakuan dan penghargaan atas kerja keras dan dedikasi. Ini adalah pengingat bahwa di balik glamor industri hiburan, terdapat narasi-narasi yang lebih dalam tentang hak dan keadilan bagi para seniman. Kisah The Blair Witch Project dan paket buahnya adalah simbol dari perjuangan yang masih harus dilanjutkan oleh banyak seniman di seluruh dunia.

Kita sebagai penonton mungkin hanya melihat hasil akhir dari sebuah film dan menikmati ceritanya. Namun ada baiknya kita juga memperhatikan dan menghargai proses dan orang-orang di balik layar yang telah bekerja keras untuk menghadirkan karya tersebut kepada kita. Mereka adalah jiwa-jiwa yang tak terlihat yang pantas mendapatkan lebih dari sekadar buket buah.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments