Kenapa Cosplay Digemari? Simak Alasannya!

Para pecinta anime pasti tidak asing lagi dengan istilah cosplay. Ya, seni pertunjukan dengan menirukan karakter fiksi dari manga, anime, film atau video game ini memang banyak diminati karena keunikannya. Seseorang yang melakukan aktivitas cosplay disebut dengan cosu atau cosplayer. Bahkan saat ini sudah banyak cosu professional yang menjadi konten kreator atau bahkan setara juri dan mungkin beberapa di antaranya tidak asing bagimu, seperti Stella Chu, Karina Coser atau Punipun. Kegiatan cosplay ini bahkan memiliki komunitas dan menjadi event tahunan di berbagai negara yang diperlombakan. Kira-kira apa sih alasannya cosplay banyak digemari? Penasaran? Yuk, kita bahas tuntas! 

Asal Mula Cosplay

Pernah tidak kalian bertanya-tanya, sebenarnya event cosplay ini sudah ada sejak kapan, dimana terbentuknya dan siapa pencetusnya?

Cosplay yang dalam bahasa Jepang ditulis sebagai コスプレ (kosupure) merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang disingkat dari “costume play”. Sesuai namanya, cosplay merupakan kegiatan “bermain kostum”. Seorang cosu atau cosplayer akan mengenakan kelengkapan berpakaian dan atribut yang sama persis seperti karakter yang dipilihnya, mulai dari rambut, kostum, make up bahkan menirukan pose, dialog dan gaya bicaranya.

Meskipun cosplay identik dengan budaya Jepang, ternyata kegiatan ini pertama kali muncul di Amerika Serikat. Mulanya pada tahun 1960-an, pameran film fiksi ilmiah sedang ramai diperbincangkan dan digelar. Karena di Amerika peragaan budaya seperti sudah tidak asing, peserta pameran film yang hadir pun mengenakan topeng dan kostum seperti tokoh dalam film fiksi ilmiah seperti Star Trek dan Star Wars.

Di Jepang sendiri, peragaan kostum pertama digelar pada tahun 1978 di Ashinoko dalam acara Pameran Film Fiksi Ilmiah Nihon SF Taikai ke-7. Seorang kritikus film bernama Mari Kotani mengenakan kostum karakter tokoh manga Triton of The Sea karya Osamu Tezuka. Sejak saat itulah cosplay semakin marak di Jepang. Istilah cosplay sendiri resmi diperkenenalkan di tahun 1984 oleh Takahashi Nobuyuki di acara Masquerade di Los Angeles.

Event ini sendiri telah ada di Indonesia sejak tahun 2000, di saat Universitas Indonesia menggelar event bertema “Gelar Jepang UI” yang pada saat itu masih kurang diminati. Seiring berjalannya waktu, banyaknya karya pop Jepang seperti manga maupun anime yang tercipta dan maraknya budaya cosplay di Jepang menjadikan event cosplay ini cukup banyak diminati di Indonesia. Bahkan di Jakarta event cosplay digelar tahunan di seperti event Jakarta Comic-con dan GJUI.

Alasan Cosplay Digemari

Cosplay memang sangat populer dan menjadi sorotan dunia. Event ini sangat terkenal di kalangan muda-mudi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Sebenarnya apa sih yang membuat event cosplay ini sangat digemari?

Bentuk Perayaan Budaya

Ada kalanya cosplay digelar sebagai bentuk perayaan budaya seperti festival atau pameran budaya Jepang. Semakin banyak penggemar pop Jepang seperti anime dan manga, semakin banyak cosplayer yang hadir untuk memeriahkan suasana festival. Detail gambar dan visual anime yang diwujudkan seorang cosplayer tentu memanjakan mata dan sangat menghibur, bukan? 

Ajang Promosi

Dengan adanya event cosplay ini kita bisa explore berbagai macam karakter fiksi seperti anime atau game yang mungkin tidak kita tahu sebelumnya. Hal ini menjadikan cosplay cukup efektif sebagai media promosi suatu perusahaan pencipta anime atau game. Beberapa cosplayer juga menjadi brand ambassador merek tertentu, lho!

Selain jadi ajang promosi, beberapa cosplayer menggunakan kesempatan ini sebagai ajang untuk memperoleh penghasilan. Cosplayer professional biasanya memiliki label sendiri yang dirupakan dalam bentuk pernik-pernik dan ternyata bisa dijual. Bahkan beberapa cosplayer professional memilki fandom khusus dan agenda tur untuk acara jumpa penggemar (fanmeet) lho! Luar biasa sekali ya.

Melatih Kreativitas

Detail karakter fiksi dalam suatu karya seni ternyata tidak menghambat para cosplayer untuk berkreasi membuat atribut atau properti yang mirip dengan karakter aslinya. Mulai dari styling wig semirip mungkin dengan segala detail helai rambutnya, kostum yang didesain semirip mungkin, desain aksesoris kecil seperti gantungan, rantai, kacamata dan syal-syal yang melekat di kostum, bahkan senjata yang dimiliki si karakter fiksi pun nuga dibuat semirip mungkin dengan berbagai macam bahan yang ada.

Meski pembuatannya memakan waktu yang tidak sebentar, tapi para cosplayer ini menikmati hobi mereka dengan berkreasi secara bebas dan kreatif. Berikut contoh kreativitas atribut para cosplayer :

Senjata para cosplayer ternyata dibuat dari bahan kertas kraft yang biasa dijadikan sebagai kardus box.

Kostum cosplayer dibuat dengan mudah sekali karena berbahan dasar EVA foam.

Atribut sayap dengan bulu asli perlu dibuat dengan telaten karena memasangnya butuh waktu lama.

Melihat Idola 2D Berwujud Manusia Nyata

Siapa sih yang tidak suka jika karakter fiksi favorit kita muncul dengan wujud manusia? Meski tidak mirip 100% dengan aslinya, namun untuk bisa semirip mungkin dengan si karakter fiksi tentu butuh usaha yang tidak mudah. Seorang cosplayer akan berusaha mendalami karakter dengan menirukan pose, gaya bicara bahkan dialog dan aksennya. Terlebih, beberapa cosplayer sampai rela berdiet atau membentuk otot agar bisa semirip mungkin dengan karakter yang dipilihnya lho! 

Ada Komunitasnya

Sebagian besar cosplayer memiliki komunitas yang terbentuk karena kesamaan hobi. Berada dalam satu lingkup sosial dengan hobi, minat dan topik yang sama bisa menjadi cara untuk menambah teman baru dan menyalurkan jiwa sosial. Biasanya, satu komunitas terntentu akan menghadiri event secara bersamaan. Bahkan tidak jarang dari mereka membuka stand booth untuk berjualan pernik-pernik bertema karakter fiksi.

Kegiatan cosplay sangat menarik dan menghibur dari beberapa aspek. Namun tidak menutup kemungkinan ada juga yang tidak suka. Hal itu wajar terjadi. Bagaimana denganmu? Apa kamu punya seorang cosplayer favorit atau bahkan kamu ingin mencoba menjadi cosplayer

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments