Baper atau highly sensitive person adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mudah terpengaruh oleh suasana hati, emosi, dan perasaan orang lain. Baper bisa berarti berlebihan dalam menanggapi sesuatu, seperti marah, sedih, atau bahagia. Highly sensitive person adalah seseorang yang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan eksternal, seperti suara, cahaya, atau bau. Mereka juga cenderung lebih empati dan peka terhadap kebutuhan orang lain. Baper atau highly sensitive person bukanlah penyakit atau gangguan, tetapi merupakan karakteristik kepribadian yang bisa memiliki kelebihan dan kekurangan.
Banyak orang yang menganggap baper sebagai sindrom yang menunjukkan ketidakstabilan emosi seseorang. Padahal, baper bisa juga menjadi salah satu ciri dari kepribadian highly sensitive person (HSP). Apa itu HSP dan bagaimana cara mengenalinya?
Highly Sensitive Person
Highly sensitive person(HSP) merupakan seseorang yang memiliki kadar sensitivitas atau kepekaan yang tinggi. Kepekaan bisa secara emosional, fisik, maupun interaksi sosial. Diperkirakan, sekitar 15–20% populasi dunia tergolong dalam kepribadian HSP.
HSP merupakan tipe kepribadian dan bukan gangguan mental. Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh genetik. Walaupun kepribadian HSP didominasi oleh seorang introvert, namun seorang ekstrovert atau ambivert juga bisa kok menjadi HSP.
Ciri-Ciri HSP
Bukan hanya sekadar gampang baper, berikut ini adalah beberapa karakterisitik utama orang dengan kepribadian highly sensitive person:
- Memiliki intuisi yang kuat. Pribadi HSP adalah orang dengan intuisi yang cukup tajam. Firasat yang datang dari dalam dirinya membuat mereka bisa melihat sesuatu dari banyak sisi, bahkan hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain sekalipun.
- Memiliki empati yang tinggi. Pemilik kepribadian HSP memiliki empati yang cukup tinggi. Intuisi yang kuat membuat mereka ahli dalam memahami perasaan orang lain, sering memikirkan perasaan orang lain, dan bisa menjadi pendengar yang baik.
- Tertarik pada keindahan seni dan alam. Memang sih keindahan seni dan alam memiliki daya tariknya sendiri bagi semua orang. Tetapi, pribadi HSP memaknai kedua hal itu lebih dalam. Mereka cenderung mengisi ulang energi mereka secara fisik dan mental serta mengekspresikan perasaannya lewat karya seni atau keindahan alam bebas.
- Tidak nyaman dengan banyak rangsangan. Karena terlalu sensitif, individu HSP tidak nyaman berada di tempat yang banyak rangsangan, misalnya tempat yang penuh orang, suara bising, dan cahaya. Mereka lebih merasa damai berada di tempat tenang, sunyi, dan sepi, serta lebih suka berinteraksi dengan kelompok kecil yang berisi orang-orang terdekatnya.
Efek Samping dari Baper
Kalau kamu sering baper atau highly sensitive person, kamu harus tahu nih efek sampingnya. Menurut Dr. Elaine Aron, seorang psikolog dan penulis buku The Highly Sensitive Person, orang yang baper itu punya kesadaran tinggi terhadap hal-hal kecil di sekitarnya dan gampang kewalahan kalau ada banyak rangsangan di lingkungan. Baper itu bukan gangguan mental, tapi tipe kepribadian yang dipengaruhi oleh genetik. Tapi, ada baiknya juga kamu waspada sama dampak negatifnya. Orang yang baper itu biasanya kritis terhadap diri sendiri, gak suka dengan distraksi, gak mau emosinya diketahui orang lain, gak betah kalau jadwalnya padat atau situasi hectic, dan cenderung cemas berlebihan yang bisa bikin stres dan depresi. Jadi, kalau kamu merasa baper itu mengganggu aktivitasmu sehari-hari, kamu bisa kok mencari bantuan profesional atau konseling untuk mengatasinya. Baper itu gak selalu buruk kok, asal kamu bisa mengelolanya dengan baik.
Kelebihan dan Kekurangan Baper atau HSP
Sama seperti tipe kepribadian lainnya, menjadi highly sensitive person juga memiliki kelebihan dan kekurangan, lho. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh orang dengan tipe kepribadian HSP:
Kelebihan:
- Berempati tinggi
- Pemikir
- Artistik
- Detail
- Pendengar yang baik
- Peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain
- Tempat curhat yang baik
- Senang membangun hubungan yang dekat dan mendalam
Kekurangan:
- Mudah tersinggung
- Mudah merasa bersalah
- Mudah stres
- Sulit mengambil keputusan
- Sulit menghadapi kritik
- Sulit menetapkan batasan
- Sulit mengatakan tidak
- Sulit mengekspresikan diri
Cara Mengatasi Baper
Meskipun baper bisa menjadi salah satu ciri dari kepribadian HSP, bukan berarti baper itu selalu baik dan harus dibiarkan begitu saja. Baper yang berlebihan bisa menyebabkan seseorang menjadi emosional, depresi, atau bahkan terisolasi dari lingkungan sosialnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali diri kita sendiri dan mengetahui apa yang membuat kita baper. Setelah itu, kita bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi baper:
- Menyadari bahwa baper itu normal dan bukan hal yang perlu disalahkan. Baper adalah reaksi alami dari tubuh kita terhadap rangsangan yang kita terima. Baper menunjukkan bahwa kita memiliki perasaan dan emosi yang sehat.
- Mengatur napas dengan baik. Saat baper, napas kita cenderung menjadi pendek dan cepat. Hal ini bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah kita, yang membuat kita semakin emosional. Cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Ulangi beberapa kali sampai kita merasa lebih tenang.
- Menulis atau berbicara tentang perasaan kita. Menyimpan perasaan di dalam hati bisa membuat kita semakin tertekan dan baper. Oleh karena itu, cobalah untuk mengekspresikan perasaan kita dengan menulis di jurnal, berbicara dengan teman atau keluarga yang dipercaya, atau bahkan berkonsultasi dengan psikolog jika perlu.
- Melakukan aktivitas yang menyenangkan. Saat baper, kita cenderung melupakan hal-hal yang membuat kita bahagia. Padahal, melakukan aktivitas yang menyenangkan bisa membantu kita mengalihkan perhatian dari hal-hal yang membuat kita baper. Cobalah untuk melakukan hobi, olahraga, meditasi, atau hal-hal lain yang bisa meningkatkan mood kita.
- Mencari solusi dari masalah yang membuat kita baper. Baper bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hidup kita. Jika demikian, jangan hanya larut dalam perasaan, tetapi juga cari tahu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Jika masalahnya bersifat interpersonal, cobalah untuk berkomunikasi dengan pihak yang terlibat secara jujur dan asertif.
Kesimpulan
Baper bukanlah sindrom yang menunjukkan ketidakstabilan emosi seseorang, tetapi bisa menjadi salah satu ciri dari kepribadian highly sensitive person (HSP). HSP adalah seseorang yang memiliki kadar sensitivitas atau kepekaan yang tinggi terhadap rangsangan eksternal maupun internal.
Untuk mengatasi baper, kita perlu menyadari bahwa baper itu normal, mengatur napas dengan baik, mengekspresikan perasaan kita, melakukan aktivitas yang menyenangkan, dan mencari solusi dari masalah yang membuat kita baper.
Semoga artikel ini bermanfaat! Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya~