Fenomena Aphelion terjadi ketika Bumi mencapai titik terjauh dari Matahari dalam orbit elipsnya. Setiap tahun, momen ini selalu ditunggu-tunggu oleh para pengamat langit dan juga memicu beragam pertanyaan di kalangan masyarakat.
Beberapa orang meyakini bahwa saat Aphelion tiba, suhu global akan menurun secara drastis. Namun apakah teori tersebut benar? Dalam artikel ini, kita akan menelaah seluk-beluk Aphelion 2025, memisahkan fakta dari mitos, dan memahami apa yang sebenarnya memengaruhi suhu di Bumi.
Aphelion 2025, Kapan dan Seberapa Jauh?
Aphelion biasanya terjadi di awal Juli, ketika Bumi berada pada jarak maksimum dari Matahari. Pada tahun 2025, puncak Aphelion diperkirakan jatuh pada tanggal 6 Juli.
- Saat Aphelion, jarak rata-rata Bumi–Matahari mencapai sekitar 152,1 juta kilometer.
- Sebagai perbandingan, saat Perihelion (titik terdekat) pada Januari, jarak tersebut hanya sekitar 147,1 juta kilometer.
- Jarak 5 juta kilometer ini memang terlihat besar, tetapi dalam skala tata surya, selisihnya relatif kecil.
Perubahan jarak ini membuat intensitas radiasi Matahari yang diterima Bumi hanya berkurang kurang dari 7 persen. Dengan kata lain, efek pendinginan dari jarak ekstra itu tidak terlalu signifikan untuk memengaruhi suhu rata-rata global secara drastis.
Aphelion dan Suhu Bumi

Meski lebih jauh, Aphelion bukanlah penentu utama cuaca atau iklim Bumi. Ilmuwan klimatologi dan astronomi sepakat bahwa faktor paling berpengaruh terhadap suhu harian maupun musiman adalah kemiringan sumbu Bumi.
Setiap 23,5 derajat kemiringan sumbu menentukan seberapa miring sinar Matahari jatuh di permukaan. Saat belahan utara Bumi miring mendekat ke Matahari, kita merasakan musim panas, meski jaraknya sedikit lebih jauh pada saat Aphelion.
Dengan demikian, dampak Aphelion pada suhu global cenderung teredam oleh dinamika musim dan sistem cuaca. Jangan heran jika kamu masih merasakan terik matahari padahal Bumi sedang di titik terjauhnya.
Faktor Utama Penentu Suhu Bumi

Untuk memahami suhu di permukaan Bumi, berikut beberapa faktor kunci yang lebih dominan dibanding jarak orbit:
- Kemiringan Sumbu
Sudut kemiringan 23,5 derajat menciptakan pergantian musim yang jelas di belahan utara dan selatan. - Rekayasa Arus Udara
Pergerakan massa udara dan angin global mengalirkan panas dari daerah tropis ke kutub, atau sebaliknya. - Arus Laut
Arus hangat seperti Gulf Stream membawa suhu hangat ke wilayah yang lebih dingin, sebaliknya arus dingin menurunkan temperatur. - Aktivitas Matahari
Fluktuasi kecil dalam output sinar Matahari memengaruhi radiasi yang sampai ke Bumi, tetapi perubahan ini juga relatif kecil. - Kondisi Lokal
Kondisi permukaan, tutupan awan, kelembapan, dan pengaruh urban heat island dapat mengubah suhu harian secara signifikan.
Setiap elemen di atas saling berinteraksi, menciptakan pola cuaca yang rumit. Perubahan jarak orbit hanya menambah variasi kecil pada sistem yang sudah dinamis.
Membedah Mitos dan Misinformasi

Semenjak era media sosial, banyak mitos seputar Aphelion beredar luas. Berikut beberapa pemicunya:
- Sensasi Judul Berita
Media gemar menggunakan frasa bombastis seperti “Bumi Beku!” atau “Pendinginan Massa!” untuk menarik perhatian. - Kurangnya Literasi Sains
Tak semua orang memahami konsep elips dan kemiringan sumbu sehingga jarak dan suhu dianggap berkaitan linier. - Sugesti Sosial
Bila banyak yang membicarakan cuaca “lebih sejuk” saat Aphelion, kita pun ikut merasakan hal serupa melalui efek psikologis. - Hoaks dan Info Salah
Sejumlah akun tidak kredibel menyebar grafik palsu atau foto termometer beku, padahal itu hanya gambar dramatik.
Mengawasi sumber informasi dan berkonsultasi pada lembaga seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantu kita memilah fakta dari fiksi.
Cara Mengamati Aphelion Sendiri

Jika kamu penasaran ingin melihat atau merasakan Aphelion, berikut beberapa langkah sederhana:
- Gunakan Aplikasi Astronomi
Aplikasi seperti Stellarium atau SkyView menunjuk posisi Bumi di orbit serta fase Aphelion. - Bandingkan Suhu Harian
Catat suhu harian beberapa hari sebelum dan sesudah 6 Juli untuk melihat tren nyata. - Amati Intensitas Sinar Matahari
Meskipun sedikit berkurang, perbedaan sinar hanya bisa diukur dengan alat khusus, bukan dengan mata telanjang. - Diskusi dan Eksperimen Sederhana
Ajak teman atau keluarga bereksperimen termometer di tempat terbuka dan tertutup.
Dengan melakukan kegiatan ini, kamu bisa belajar langsung dan memverifikasi klaim tentang pendinginan saat Aphelion.
Kesimpulan
Fenomena Aphelion 2025 memang menarik untuk disimak, tetapi tidak akan membuat suhu Bumi menurun drastis. Perubahan jarak sekitar 5 juta kilometer hanya menghasilkan variasi radiasi yang sangat kecil.
Lebih penting bagi kita memahami peran kemiringan sumbu Bumi, arus udara, arus laut, serta kondisi lokal yang sesungguhnya menjadi penentu cuaca dan iklim. Jadi, ketika berita Aphelion ramai diperbincangkan, kita sudah tahu mana yang fakta dan mana yang sekadar sensasi.
Daripada berharap suhu turun hanya karena Aphelion, lebih baik nikmati malam yang lebih sejuk dengan membuka jendela, memasang kipas angin, atau menikmati es buah kesukaan. Dengan begitu, sains tetap terjaga dan keingintahuan kita pun terpuaskan.
Mau tahu lebih banyak tentang orbit Bumi atau fenomena astronomi lainnya? Ayo, lanjutkan penjelajahan sainsmu dan temukan fakta-fakta menakjubkan selanjutnya!
