Tokyo, kota yang terkenal dengan kemajuan teknologinya, kini melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan konsep unik dalam pariwisata urban, tur toilet umum yang direnovasi. Inisiatif ini bukan hanya tentang fungsi, tetapi juga tentang estetika dan pengalaman yang menyenangkan. Dengan menggabungkan desain yang inovatif dan teknologi canggih, Tokyo telah mengubah toilet umum menjadi karya seni yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Pada Bulan Maret, Tokyo meluncurkan tur ke toilet umum yang telah direnovasi di Daerah Shibuya, Jepang. Tujuan dari proyek ini adalah mengubah persepsi tradisional tentang toilet umum yang sering dianggap kotor dan berbau. Dengan merombak 17 toilet umum, proyek ini memberikan pengunjung dari dalam dan luar negeri kesempatan unik untuk melihat kota Tokyo melalui lensa yang berbeda.
Arsitektur yang Menarik
Sebanyak 17 toilet umum telah didesain ulang oleh arsitek terkemuka di bawah proyek “The Tokyo Toilet”. Arsitek yang terlibat termasuk Kengo Kuma, yang terkenal dengan Stadion Nasional yang digunakan untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo pada musim panas 2021, serta Toyo Ito, pemenang Penghargaan Arsitektur Pritzker yang diakui untuk Teater Nasional Taichung di Taiwan. Fasilitas-fasilitas ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat untuk keperluan pribadi, tetapi juga sebagai karya seni yang menarik perhatian.
Salah satu contoh toilet yang menarik adalah “Tiga Jamur” milik Toyo Ito. Toilet ini dibuat menyerupai jamur yang tumbuh dari hutan di sekitar kuil Yoyogi-Hachiman. Selain itu, ada juga kamar mandi berwarna-warni dan transparan yang berubah menjadi buram saat dikunci. Semua ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan toilet umum yang lebih aman dan modis.
Minat dari Pengunjung Luar Negeri
Meskipun tur ini masih dalam tahap awal, minat dari pengunjung luar negeri telah mulai meningkat. Banyak orang tertarik dengan arsitektur dan lokasi yang ditampilkan dalam film nominasi Oscar “Perfect Days”. Film ini mengikuti kehidupan sederhana seorang pembersih toilet umum di Tokyo yang diperankan oleh Koji Yakusho.
Proyek ini didirikan oleh Nippon Foundation nirlaba dan Koji Yanai, seorang eksekutif di Fast Retailing Co., operator jaringan pakaian Uniqlo. Fasilitas pertama dalam proyek ini dibuka untuk umum pada tahun 2020 dan penambahan terakhir pada tahun lalu. Toilet dibersihkan tiga kali sehari dan menjalani pemeriksaan rutin.
Tur Toilet yang Menarik
Tur ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu rute timur dan barat yang diadakan secara bersamaan pada hari Kamis dan Sabtu mulai pukul 10 pagi dan 14 siang. Tarifnya adalah 4.950 yen per orang. Tur ini berlangsung selama sekitar dua jam, dan peserta diperbolehkan menggunakan fasilitas tersebut. Rute barat sedikit lebih populer karena mencakup banyak karya arsitek terkenal dan merupakan area yang kurang terkenal di lingkungan tersebut. Rute ini mencakup karya Shigeru Ban, yang merupakan satu-satunya arsitek yang menyumbangkan dua fasilitas terpisah.
Tanggapan Dari Para Arsitek
Para arsitek yang terlibat dalam proyek “The Tokyo Toilet” memberikan tanggapan positif terhadap inisiatif ini. Berikut adalah beberapa pendapat dari beberapa arsitek terkenal yang berpartisipasi dalam proyek ini:
- Shigeru Ban: Arsitek Shigeru Ban, yang merancang fasilitas di Haru-no-Ogawa Community Park dan Yoyogi Fukamachi Mini Park, menggambarkan kreasinya sebagai “desa toilet”. Dia menggunakan teknologi terbaru untuk membuat kaca eksterior berubah menjadi buram ketika dikunci. Ini memungkinkan pengguna memeriksa kebersihan dan apakah ada orang di dalam toilet dari luar. Pada malam hari, fasilitas ini menyala seperti lentera yang indah.
- Fumihiko Maki: Fumihiko Maki merancang fasilitas di Ebisu East Park. Dia ingin fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai toilet umum, tetapi juga sebagai ruang publik yang dilengkapi dengan area istirahat. Desain atap yang ceria mengintegrasikan bagian-bagian yang berbeda mempromosikan ventilasi dan cahaya alami, menciptakan lingkungan yang cerah dan bersih.
- Kengo Kuma dan Toyo Ito: Kengo Kuma dan Toyo Ito juga terlibat dalam proyek ini. Toilet yang mereka rancang akan tersedia pada tahun mendatang.
Proyek “The Tokyo Toilet” telah menciptakan fasilitas toilet umum yang menarik, inovatif, dan ramah lingkungan, serta mengubah persepsi masyarakat tentang toilet sebagai bagian dari keindahan kota.
Dampak Dari Proyek “The Tokyo Toilet”
Proyek “The Tokyo Toilet” yang mengubah persepsi tentang toilet umum di Tokyo memiliki beberapa dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya:
- Peningkatan Persepsi: Proyek ini berhasil mengubah persepsi tradisional tentang toilet umum yang sering dianggap kotor dan berbau. Dengan merombak desain dan kebersihan toilet, masyarakat Tokyo kini melihat fasilitas ini sebagai bagian dari keindahan dan inovasi kota.
- Peningkatan Wisatawan: Toilet umum yang menarik dan unik telah menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri. Pengunjung kini dapat mengalami Tokyo melalui lensa yang berbeda dengan mengunjungi toilet yang dirancang oleh arsitek terkenal.
- Penghargaan terhadap Arsitektur: Proyek ini memberikan penghargaan lebih pada arsitektur dan desain. Karya seni yang terintegrasi dalam toilet umum menginspirasi masyarakat untuk melihat toilet sebagai lebih dari sekadar tempat fungsional.
- Peningkatan Kebersihan: Dengan rutin membersihkan dan memeriksa fasilitas, proyek ini meningkatkan standar kebersihan toilet umum. Hal ini berdampak positif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
- Pengenalan ke Area Kurang Terkenal: Tur toilet umum juga membawa pengunjung ke area yang kurang terkenal di lingkungan Shibuya. Ini membantu memperkenalkan tempat-tempat menarik yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang.
Dengan adanya tur toilet ini, Tokyo menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan inovatif bagi warganya dan para pengunjung. Toilet umum bukan lagi sekadar tempat fungsional, tetapi juga bagian dari keindahan dan keunikan kota.
Semoga artikel ini memberikan gambaran yang menarik tentang proyek Tokyo Toilet dan menginspirasi kita untuk melihat toilet umum dengan sudut pandang yang lebih kreatif!