Pendanaan jangka pendek adalah suatu kegiatan memperoleh dana atau modal untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Pendanaan jangka pendek biasanya digunakan untuk mengatasi masalah likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Pendanaan jangka pendek juga dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang muncul secara mendadak, seperti mendapatkan diskon dari pemasok, menambah persediaan barang, atau mengembangkan produk baru.
Jenis Pendanaan Jangka Pendek
Pendanaan jangka pendek adalah sumber dana yang harus dibayar kembali dalam waktu kurang dari satu tahun. Ada beberapa jenis pendanaan jangka pendek yang dapat dipilih oleh perusahaan, antara lain:
Pinjaman bank
Merupakan cara paling umum untuk mendapatkan dana jangka pendek. Perusahaan dapat meminjam uang dari bank dengan menandatangani perjanjian pinjaman yang mencakup bunga, jangka waktu, dan jaminan. Bunga adalah biaya yang harus dibayar perusahaan atas pinjaman yang diterima. Jangka waktu adalah periode waktu yang disepakati untuk mengembalikan pinjaman. Jaminan adalah aset yang dijadikan agunan jika perusahaan gagal membayar pinjaman. Keuntungan dari pinjaman bank adalah mudah dan cepat didapatkan, serta memiliki bunga yang relatif rendah. Namun pinjaman bank juga memiliki risiko gagal bayar, yaitu ketidakmampuan perusahaan untuk membayar pinjaman sesuai perjanjian, serta memerlukan jaminan yang cukup.
Surat berharga komersial
Surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan kepada investor. Surat berharga komersial biasanya memiliki jatuh tempo antara 30 hingga 270 hari, dan memiliki bunga yang lebih rendah dari pinjaman bank. Bunga adalah imbalan yang harus dibayar perusahaan kepada investor atas surat berharga komersial yang dibeli. Jatuh tempo adalah tanggal dimana perusahaan harus membayar kembali pokok dan bunga surat berharga komersial. Keuntungan dari surat berharga komersial adalah fleksibel dan tidak memerlukan jaminan. Akan tetapi surat berharga komersial juga memiliki risiko likuiditas, yaitu kesulitan menjualnya di pasar sekunder, yaitu pasar dimana investor dapat memperjualbelikan surat berharga komersial sebelum jatuh tempo.
Fakturisasi
Proses menjual piutang perusahaan kepada pihak ketiga, biasanya perusahaan pembiayaan atau bank, dengan diskon tertentu. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas barang atau jasa yang telah disediakan. Diskon adalah potongan harga yang diberikan oleh pihak ketiga kepada perusahaan untuk membeli piutangnya. Fakturisasi dapat membantu perusahaan mendapatkan dana tunai dengan cepat tanpa menunggu pembayaran dari pelanggan. Keuntungan dari fakturisasi adalah mengurangi risiko gagal bayar, yaitu ketidakmampuan pelanggan untuk membayar piutang sesuai perjanjian, dan meningkatkan arus kas, yaitu jumlah uang masuk dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu. Fakturisasi juga memiliki biaya yang cukup tinggi, yaitu selisih antara nilai piutang dan diskon yang diberikan oleh pihak ketiga, serta dapat menurunkan reputasi perusahaan di mata pelanggan, karena dianggap tidak mampu mengelola keuangannya sendiri.
Sewa operasional
Merupakan perjanjian sewa-menyewa aset tetap antara perusahaan dengan pihak penyedia aset. Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasional perusahaan dalam jangka panjang, seperti mesin, kendaraan, atau gedung. Sewa operasional biasanya berjangka pendek dan dapat diakhiri kapan saja oleh salah satu pihak. Keuntungan dari sewa operasional adalah menghemat biaya investasi dan perawatan aset, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli dan merawat aset tetapnya, serta fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun sewa operasional juga memiliki biaya sewa yang lebih tinggi dari harga aset, yaitu biaya yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak penyedia aset untuk menggunakan aset tetapnya dalam periode tertentu, serta tidak memberikan hak kepemilikan aset kepada perusahaan.
Manfaat Pendanaan Jangka Pendek
Pendanaan jangka pendek memiliki manfaat bagi perusahaan dalam mengelola arus kasnya secara efektif dan efisien. Pendanaan jangka pendek dapat membantu perusahaan:
Membantu mengatasi kesenjangan antara penerimaan dan pengeluaran uang
Misalnya, jika perusahaan memiliki piutang yang belum terbayar atau persediaan yang belum terjual, perusahaan dapat menggunakan pendanaan jangka pendek untuk menutupi kekurangan uang tunainya. Dengan begitu, perusahaan dapat menjaga likuiditasnya dan menghindari kesulitan keuangan.
Memberikan fleksibilitas untuk memanfaatkan peluang bisnis yang muncul secara mendadak
Misalnya, jika perusahaan mendapatkan kesempatan untuk melakukan ekspansi pasar atau mengembangkan produk baru, perusahaan dapat menggunakan pendanaan jangka pendek untuk mendanai proyek-proyek tersebut tanpa harus menunggu hasil dari aktivitas bisnis yang sudah berjalan. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya dan memperluas pangsa pasarnya.
Meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan meminimalkan biaya modal
Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana, baik dari sumber internal maupun eksternal. Pendanaan jangka pendek biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada pendanaan jangka panjang, karena jangka waktu pengembaliannya lebih singkat dan risikonya lebih rendah. Dengan begitu, perusahaan dapat menghemat biaya modal dan meningkatkan labanya. Selain itu, pendanaan jangka pendek juga dapat mengurangi beban bunga dan angsuran yang harus dibayar oleh perusahaan.
Risiki Pendanaan Jangka Pendek
Pendanaan jangka pendek adalah sumber dana yang digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya dalam waktu kurang dari satu tahun. Pendanaan jangka pendek bisa berasal dari pinjaman bank, surat berharga komersial, utang dagang, atau penjualan aset. Jika tidak dikelola dengan baik, pendanaan jangka pendek bisa menimbulkan risiko bagi perusahaan, antara lain:
Risiko likuiditas
Risiko ini terjadi jika perusahaan tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu karena kekurangan kas. Hal ini bisa mengganggu kelancaran operasional perusahaan dan merusak reputasinya di mata pihak eksternal.
Risiko bunga
Risiko ini terjadi jika tingkat bunga pinjaman jangka pendek naik secara tiba-tiba dan signifikan, sehingga meningkatkan beban bunga perusahaan. Hal ini bisa mengurangi laba perusahaan dan menurunkan kemampuan membayar utangnya.
Risiko valuta asing
Risiko ini terjadi jika perusahaan melakukan pinjaman jangka pendek dalam mata uang asing yang berfluktuasi terhadap mata uang lokal. Hal ini bisa menyebabkan kerugian kurs jika nilai tukar mata uang asing melemah terhadap mata uang lokal saat jatuh tempo pinjaman.
Risiko kredit
Risiko ini terjadi jika pihak yang memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau gagal bayar, sehingga perusahaan tidak bisa mendapatkan dana yang diharapkan. Hal ini bisa mengakibatkan kekurangan modal kerja dan kesulitan membiayai aktivitas usaha.
Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menentukan sumber, jumlah, dan waktu pendanaan jangka pendek yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Perusahaan juga harus mampu mengukur dan membandingkan biaya dan manfaat dari setiap pilihan pendanaan jangka pendek yang tersedia. Dengan demikian, perusahaan dapat memanfaatkan pendanaan jangka pendek sebagai alat untuk mencapai tujuan bisnisnya secara optimal.