Zico ft IU – Soulmate
“오래 기다렸지
(You’ve waited a long time, right?)
안녕 나의 soulmate
(Hello, my soulmate)
모든 게 너다워졌어
(Cause everything seems to be more like you now)
투명한 매듭에 묶여
(Tied by invisible knot)”
Dalam lagu Korea yang tengah viral oleh Zico ft. IU disebutkan “soulmate”. Tahukah kamu apa itu soulmate? Jika dalam bahasa Indonesia soulmate berarti belahan jiwa, pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah belahan jiwa itu benar-benar ada? Lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa orang yang kita temui dan kita kenal adalah belahan jiwa kita? Simak penjelasan berikut!
Koneksi Spiritual
Manusia adalah makhluk individu dan sosial. Individu berarti tunggal, yang artinya manusia memiliki sifat, karakter dan kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain. Bahkan jika manusia yang satu dengan yang lainnya terlahir, tinggal maupun tumbuh berkembang di tempat yang sama pun tidak akan menjadikan manusia itu sama. Latar belakang, logika berpikir, kondisi psikologis dan hal lainnya akan mempengaruhi bagaimana manusia tumbuh dan terbentuk.
Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial diungkapkan oleh Aristoteles melalui teorinya yang berjudul “Zoon Politicon”, yang artinya manusia adalah makhluk yang selalu ingin bergaul, berkumpul dan bermasyarakat. Karakteristik yang berbeda antar individu dan didasari manusia sebagai makhluk sosial menyebabkan manusia terdorong untuk membentuk suatu hubungan karena rasa saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan ini dapat menciptakan koneksi spiritual yang terbentuk secara mendalam dan membantu individu dalam menemukan makna maupun tujuan hidup.
Dalam suatu hubungan, pernahkah kamu merasa ada suatu ketertarikan tersendiri terhadap individu lain secara mendalam? Seolah jiwamu sudah tertaut dengan individu tersebut bahkan terasa hampir seperti membagi diri menjadi dua bagian yang tak terpisahkan. Koneksi ini sering digambarkan dengan sebutan ‘belahan jiwa’ atau ‘soulmate’. Tapi ternyata, tidak hanya soulmate, koneksi spiritual terbagi menjadi beberapa macam lho!
Twin Flames, Soulmate, dan Karmic
Koneksi spiritual umumnya dibagi menjadi 3 macam, yaitu twin flames, soulmate, dan karmic. Ketiga hubungan ini tidak hanya berlaku untuk pasangan dalam hal percintaan dan lawan jenis, namun bisa juga berupa hubungan anak dan orang tua, pertemanan, dan lain sebagainya. Semesta mempertemukan dua individu sebagaimana yang sudah ditakdirkan agar keduanya mencari tujuan dan makna hidup di dunia ini. Namun, ada potensi salah satunya merupakan pasangan hidupmu.
Twin Flames
Twin Flames atau api kembar, adalah koneksi spiritual dimana dua individu memiliki ikatan emosi yang sangat kuat dan intens, sehingga terasa seperti tarik-menarik. Selain itu, kedua individu akan sangat seperti cermin dan satu jiwa yang terbelah menjadi dua. Umumnya kita akan merasa seperti bertemu diri sendiri. Kedua individu punya kesamaan makanan favorit, warna favorit atau selera musik, bahkan hal yang bersifat intens dan mendalam seperti dapat merasakan sesuatu yang sama dan memiliki pandangan hidup yang mirip dalam situasi tertentu.
Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Plato dalam karya filosofisnya yaitu The Symposium. Menurut mitos, manusia pertama pada awalnya memiliki dua kepala, empat lengan, empat kaki dan berjiwa api kembar. Karena takut dan cemburu, Dewa Zeus pun memisahkan manusia tersebut menjadi dua bagian agar lemah dan dibiarkan berkeliaran di Bumi untuk saling menemukan dan terikat kembali satu sama lain agar kuat. Sungguh ironis bukan?
Ciri-ciri Twin Flame
Pasangan yang terkoneksi twin flames punya ciri-ciri berikut:
- Merasa de javu, seperti pernah bertemu di masa lalu. Sehingga pada awal pertemuan akan langsung ‘klik’ dan nyambung
- Banyak kesamaan meski memiliki perbedaan karakter, seperti si keras dan si lembut namun memiliki cara pandang hidup yang sama
- Selalu memiliki cara untuk kembali meski sempat terpisahkan
- Koneksi batin yang kuat dan intens, meski terpisah jarak dan waktu
Soulmate
Jika twin flames digambarkan seperti cermin karena sangat mirip dengan diri sendiri, soulmate adalah koneksi spiritual yang memberikan rasa tenang, nyaman dan aman. Ketika bertemu dengan individu yang terkoneksi soulmate dengan kita, orang tersebut akan terasa seperti rumah yang damai dan teduh. Soulmate membuat kita tergugah dan tergerak untuk menjadi versi diri kita yang lebih baik melalui cara-cara positif. Kehadirannya membuat kita menjadi lebih dewasa dan bahagia.
Istilah hubungan ini sering digunakan dalam lirik lagu karena menggambarkan rasa cinta yang positif, tulus dan murni. Jika kamu pernah merasakannya, bisa jadi orang tersebut adalah soulmate-mu lho!
Karmic
Berbeda dengan soulmate dan twin flames, karmic atau hubungan karma cenderung menyakiti satu sama lain. Meski begitu, hubungan ini tujuan akhirnya adalah memberimu pelajaran hidup. Seperti twin flames, karmic awalnya terjadi dengan sangat intens dan progresnya terasa cepat sekali. Namun jika ditelisik lebih dalam, koneksi ini bisa saja terbentuk akibat karma yang pernah kamu buat di masa lalu.
Contoh mudahnya, jika kamu pernah menjalani hubungan satu arah sebelumnya dimana posisimu adalah sebagai orang yang meninggalkan, bisa jadi di hubungan karmamu saat ini kamu berposisi sebagai orang yang ditinggalkan. Pun sama, jika sebelumnya kamu dicintai dengan hebatnya, mungkin kali ini posisimu adalah sebagai pihak yang lebih cinta. Umumnya koneksi ini digambarkan lebih dominan pada satu pihak atau individu.
Tidak heran prosesnya akan sangat menyakitkan dan berat saat dijalani. Seperti filosofi besi yang semakin ditempa akan semakin kuat, koneksi karmic mungkin memberimu ‘pukulan’ yang sangat keras dan menyakitkan, namun pada akhirnya kamu akan mengerti bahwa semua itu terjadi agar membuatmu jadi pribadi yang lebih baik. Keep positive!
Nah, terlepas dari apapun bentuk koneksi yang kamu alami dengan individu lain, percayalah bahwa semua hal terjadi untuk tujuan dan maksud yang baik. Positive thinking, komunikasi yang baik antar kedua pihak, serta adanya rasa percaya satu sama lain adalah kunci untuk mengatasi segala kesulitan dalam proses menjalin hubungan. Jadi dari ketiga koneksi spiritual tersebut, mana yang sudah kamu alami?