Setelah bertahun-tahun dinanti, akhirnya trailer resmi live-action dari film legendaris How to Train Your Dragon (HTTYD) dirilis! Adaptasi ini menghidupkan kembali kisah persahabatan Hiccup dan Toothless dalam format yang lebih nyata, dengan efek visual memukau dan kedalaman cerita yang diperluas. Diarahkan oleh Dean DeBlois sutradara trilogi animasi aslinya, film ini menjanjikan pengalaman baru bagi penggemar setia sekaligus menyambut generasi penonton yang belum mengenal dunia Berk.
Trailer Resmi, Nostalgia yang Segar
Trailer berdurasi 2 menit 30 detik ini langsung mengguncang dunia maya. Adegan pembuka memperlihatkan pulau Berk yang megah, dengan rumah-rumah kayu khas Viking dan langit yang dipenuhi naga mengaum. Mason Thames, pemeran Hiccup, terlihat memikat saat menyelinap ke hutan untuk menemukan Toothless naga Night Fury yang terluka. Momen ikonik seperti latihan naga di arena dan penerbangan pertama Hiccup bersama Toothless dihadirkan dengan detail yang setia pada versi animasi, tetapi dengan sentuhan realisme yang memukau.
Tak hanya itu, trailer juga menyisipkan konflik emosional antara Hiccup dan ayahnya, Stoick (diisi kembali oleh Gerard Butler). Dialog seperti, “Mereka telah membunuh ratusan dari kita,” dari Stoick, dijawab Hiccup dengan, “Dan kita telah membunuh ribuan dari mereka,” menggambarkan ketegangan antara tradisi Viking dan pandangan baru sang protagonis.
Cast dan Karakter

Adaptasi live-action ini menggabungkan bakat aktor muda dan veteran. Mason Thames, yang sebelumnya dikenal lewat film The Black Phone, membawa kepekaan emosional ke dalam karakter Hiccup. Sementara Nico Parker (The Last of Us) memerankan Astrid dengan aura kuat, mencerminkan sosok pejuang Viking yang tangguh namun penuh empati.
Yang menarik, Gerard Butler kembali menjadi pengisi suara Stoick, peran yang ia mainkan sejak film animasi pertama tahun 2010. Kehadirannya menjadi jembatan nostalgia bagi penggemar lama. Nick Frost juga bergabung sebagai Gobber, pandai besi desa yang humoris, menambah sentuhan komedi di tengah cerita seru.
Tak ketinggalan, Toothless sang naga Night Fury dihidupkan lewat efek visual canggih. Ekspresi wajahnya yang lucu dan gerakan aerodinamisnya tetap mempertahankan “jiwa” Toothless versi animasi, tetapi dengan tekstur kulit dan cahaya yang lebih realistis .
Kisah yang Diperluas, Lebih dari Sekadar Remake

Dean DeBlois menegaskan bahwa adaptasi ini bukan sekadar remake, melainkan evolusi dari trilogi animasi. Dalam wawancara, ia menyebut, “Dengan jadwal produksi yang lebih fleksibel, kami bisa mengeksplorasi mitologi dunia Berk secara lebih mendalam”.
Salah satu pembaruan besar adalah pengembangan latar belakang Astrid. Karakter ini tidak hanya menjadi teman Hiccup, tetapi juga mewakili budaya Viking lain yang punya sejarah unik dengan naga. Selain itu, film ini memperkenalkan spesies naga baru dan ancaman kuno yang memaksa manusia dan naga bersatu melawan musuh bersama.
Produksi dan Teknologi

Proses syuting dilakukan di Belfast, Irlandia Utara, dengan pemandangan alam liar yang menjadi latar pulau Berk. Penggunaan lokasi nyata seperti tebing curam dan hutan lebat memberikan kesan autentik yang sulit dicapai dengan CGI semata.
Film ini juga dirancang untuk tayang di layar IMAX, memanfaatkan teknologi kamera resolusi tinggi untuk adegan aksi spektakuler, seperti pertempuran naga dan adegan terbang di langit terbuka. Dean DeBlois menyebut, “Kami ingin penonton merasakan sensasi seolah-olah mereka sendiri yang menunggangi Toothless”.
Mengapa Film Ini Layak Dinantikan?

- Kesetiaan pada Roh Asli: Dengan Dean DeBlois sebagai sutradara, adaptasi ini menjaga pesan utama tentang persahabatan, keberanian, dan melawan prasangka.
- Efek Visual Inovatif: Teknologi CGI terkini menghadirkan naga dengan detail bulu, api, dan gerakan yang nyaris nyata.
- Kedalaman Cerita: Ekspansi mitologi dan karakter memberi dimensi baru bagi penggemar lama.
- Musik dan Sinematografi: Meski belum diungkap, trailer menyiratkan skor musik epik yang mengiringi setiap momen dramatis.
Tanggal Rilis dan Harapan

How to Train Your Dragon live-action dijadwalkan tayang di bioskop global pada 13 Juni 2025. Dengan kombinasi cerita yang menyentuh, efek visual memukau, dan cast berbakat, film ini diprediksi menjadi salah satu blockbuster terbesar tahun 2025.
Bagi penggemar yang sudah jatuh cinta pada trilogi animasi, adaptasi ini adalah kesempatan untuk kembali terhubung dengan Hiccup dan Toothless. Bagi penonton baru, inilah pintu masuk ke dunia fantasi yang penuh keajaiban, petualangan, dan pelajaran hidup yang timeless.
Kesimpulan
Trailer resmi ini bukan hanya sekadar cuplikan film, ia adalah janji akan sebuah petualangan epik yang siap membangkitkan decak kagum, tawa, dan mungkin… air mata. Seperti kata Hiccup, “Ini bukan tentang bagaimana kita melatih naga, tapi bagaimana kita memahami mereka.” Siap-siaplah menyaksikan kisah klasik yang diterbangkan ke ketinggian baru!
