Pada 25 Oktober 2024, Ben Melham (42), seorang pria asal Inggris, menorehkan namanya di buku rekor Guinness World Records dengan mengunjungi 42 museum di London hanya dalam waktu 10 jam 55 menit. Pencapaian ini bukan hanya memecahkan rekor sebelumnya, tetapi juga membuktikan bahwa semangat eksplorasi dan kecintaan pada sejarah bisa melampaui batas waktu . Bagaimana ia merencanakan dan menjalankan misi ini? Simak kisah inspiratifnya!
Inspirasi dari Buku dan Tantangan Anak
Ben Melham, seorang konsultan operasi museum, terinspirasi untuk mengejar rekor ini setelah membaca buku Guinness World Records bersama kedua anaknya, Matilde dan Henrik. Saat membahas betapa sulitnya memecahkan rekor dunia, sang anak justru menantangnya: “Ayah harus mengubah kata-kata menjadi tindakan!” .
Tantangan itu langsung direspons Ben. Ia memilih London sebagai lokasi tantangan karena kota ini memiliki lebih dari 200 museum, mulai dari ikon global seperti British Museum hingga museum kecil seperti Sir John Soane’s Museum. “London adalah pilihan yang tepat. Setiap museum di sini menyimpan cerita unik, mulai dari sejarah manusia hingga keajaiban alam,” ujarnya .
Rute Marathon Museum, 42 Museum dalam Sekali Jelajah
Ben memulai perjalanannya pukul 09:03 pagi di Museum Royal Pharmaceutical Society di London Timur. Dengan menggunakan skuter listrik, ia melesat dari satu museum ke museum lain, mengumpulkan bukti kunjungan seperti tiket atau foto diri di depan gedung .
Dalam 12 jam, ia berhasil mengunjungi 42 museum, termasuk:
- Natural History Museum – rumah bagi replika paus biru raksasa yang mengagumkan .
- Tower of London – benteng bersejarah yang menyimpan mahkota kerajaan.
- British Museum – museum dengan koleksi artefak global terlengkap .
- Sir John Soane’s Museum – museum kecil berarsitektur unik .
Ben menyelesaikan perjalanannya pukul 19:58 di Royal Academy of Arts, setelah menempuh jarak setara maraton (42 km) . “Saya hanya punya waktu 5-10 menit per museum. Rasanya seperti lari estafet!” katanya .
Mengalahkan Rekor Sebelumnya dan Persiapan Matang
Rekor Ben mengalahkan pencapaian Sujoy Kumar Mitra dan Swaroop Dawrani dari India, yang mengunjungi 33 museum dalam sehari pada awal 2024 . Untuk memastikan keberhasilan, Ben merencanakan rute secara detail:
- Memetakan museum dengan jam operasi terdekat.
- Menghitung waktu tempuh antar-lokasi untuk menghindari kemacetan.
- Membawa peralatan dokumentasi, termasuk ponsel dan kamera .
“Tantangan terbesar adalah tidak bisa berlama-lama di setiap museum. Padahal, saya ingin menikmati setiap koleksi,” ucap Ben, yang kerap menghabiskan berjam-jam di museum saat hari biasa .
Museum, Jendela Masa Lalu dan Masa Depan
Sebagai pekerja di sektor museum, Ben percaya bahwa museum bukan sekadar gudang artefak. “Museum adalah tempat kita merenungi masa lalu, mendiskusikan masa kini, dan membayangkan masa depan,” tegasnya .
Ia juga aktif mendokumentasikan perjalanannya di media sosial (@collectingmuseums) untuk mengajak publik lebih dekat dengan sejarah. Hingga Februari 2025, Ben telah mengunjungi sekitar 80 museum dalam misinya memecahkan rekor “museum terbanyak dikunjungi dalam setahun” .
Pesan untuk Dunia, Eksplorasi Tak Terbatas
Adam Millward, editor Guinness World Records, menyebut upaya Ben sebagai pengingat bahwa London menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. “Rekor ini menunjukkan bahwa selalu ada hal baru untuk dieksplorasi, meski mungkin dengan tempo yang lebih santai,” katanya .
Ben sendiri berharap kisahnya menginspirasi orang lain. “Jika ada yang memecahkan rekor saya, saya siap mencoba lagi!” ujarnya sambil tertawa .
Kesimpulan
Kisah Ben Melham membuktikan bahwa kecintaan pada sejarah dan budaya bisa diwujudkan dengan cara kreatif. Meski hanya sebentar di setiap museum, perjalanannya menyiratkan pesan penting: museum adalah ruang hidup yang menghubungkan manusia dengan peradaban. Bagi Ben, ini bukan akhir. Ia masih akan terus menjelajah, membuktikan bahwa batas waktu dan jarak hanya angka selama ada tekad untuk melampauinya.
